7 Jenis Vegetarian, Apakah Semua Menghindari Konsumsi Daging Hewan?
Istilah vegetarian sering dikaitkan dengan pola makan yang tidak mengonsumsi sumber makanan hewani. Namun, sebenarnya jenis-jenis vegetarian beragam dan sebagian masih memasukkan daging hewan dalam dietnya!

Lalu, apa saja jenis-jenis vegetarian dan bagaimana membedakannya? Temukan penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Berbagai Tipe Diet Vegetarian
Secara umum, pola makan vegetarian mendorong konsumsi lebih banyak sumber makanan nabati seperti sayur, buah, dan biji-bijian.
Dengan menerapkan pola makan sehat ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena diabetes, obesitas, penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Vegetarian dikenal dengan istilah pola makan nabati atau berbasis tanaman. Namun, ternyata ada beberapa jenis vegetarian dengan aturan diet yang berbeda.
Ada jenis yang memperbolehkan konsumsi ikan, telur, atau susu. Ada juga yang sepenuhnya menghindari makanan apa pun yang berasal dari hewan.
- Vegan Apakah Anda hanya mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian?
Jika ya, Anda mungkin termasuk dalam jenis vegetarian ini. Vegan adalah jenis vegetarian dengan aturan diet paling ketat.
Vegan menghindari semua produk hewani, termasuk telur, produk susu, dan gelatin yang berasal dari tulang dan jaringan hewan.
Bahkan, madu dianggap sebagai produk hewani karena berasal dari lebah, sehingga termasuk dalam daftar makanan yang dihindari.
Diet vegan tidak hanya membatasi makanan hewani, tetapi juga semua produk yang berasal dari hewan dalam setiap aspek kehidupan.
Seorang vegan mungkin menghindari penggunaan barang-barang dari kulit, wol, sutra, sabun lemak, dan produk lain yang dibuat dengan bahan hewani.
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mungkin hanya bisa didapat dari sumber makanan hewani, diet vegan harus mencakup sumber makanan berikut:
- Biji-bijian, kemungkinan besar dari roti dan sereal yang diperkaya kalsium.
- Kacang-kacangan, dan jenis-jenis protein seperti selai kacang, kacang hijau, tahu, kentang, dan susu kedelai.
- Sayuran dan buah.
- Sumber lemak sehat seperti minyak wijen, alpukat, dan kelapa.
- Semi-Vegetarian Apakah Anda menghindari daging merah, tetapi masih makan ikan dan ayam? Maka Anda mungkin termasuk dalam jenis vegetarian ini.
Seorang semi-vegetarian, juga dikenal sebagai fleksitarian, umumnya mengurangi konsumsi daging mamalia.
Anda mungkin hanya makan daging ayam atau ikan, atau bahkan keduanya.
Jika Anda seorang semi-vegetarian, pastikan Anda memasukkan makanan yang mengandung vitamin dan mineral dalam pola makan Anda.
Anda juga disarankan untuk menghindari makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi.
- Lacto-Ovo Vegetarian Apakah Anda menghindari semua jenis daging tetapi masih mengonsumsi produk susu dan telur?
Jika ya, maka Anda termasuk dalam kategori lacto-ovo vegetarian. Jenis vegetarian ini paling umum di Indonesia.
Orang dengan jenis diet ini tidak mengonsumsi daging sapi, babi, unggas, ikan, makanan laut, atau jenis hewan lainnya.
Namun, mereka masih mengonsumsi telur dan produk susu serta olahannya.
Jika Anda benar-benar tidak mengonsumsi produk daging, para ahli gizi sangat menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen.
Minumlah suplemen yang mengandung vitamin B12, vitamin D, riboflavin, zat besi, protein, dan seng yang cukup untuk menghindari kekurangan zat gizi.
- Lacto-Vegetarian Apakah Anda menghindari semua daging dan telur tapi masih mengonsumsi produk susu? Ini adalah jenis lacto-vegetarian.
Diet ini tidak memperbolehkan daging merah, daging putih, ikan, unggas, dan telur sebagai sumber makanan.
Namun, lacto-vegetarian masih mengonsumsi produk susu seperti keju, susu, dan yoghurt.
Menu harian diet lacto-vegetarian biasanya mencakup beberapa jenis makanan berikut:
- Kacang-kacangan dan biji-bijian.
- Susu.
- Sayuran hijau.
- Kacang-kacangan.
- Buah segar atau kering.
- Biji-bijian.
Anda juga perlu mengonsumsi tiga porsi produk susu setiap hari dan sereal untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12.
- Ovo Vegetarian Istilah "ovo" pada jenis ini merujuk pada telur. Jika Anda adalah vegetarian dan mengonsumsi telur, Anda dapat dianggap sebagai ovo vegetarian.
Diet ovo vegetarian umumnya menjadi langkah awal menuju diet vegan.
Selain tidak mengonsumsi daging dan ikan, ovo-vegetarian tidak mengonsumsi produk susu dan turunannya seperti keju, yoghurt, mentega, dan es krim.
Tidak perlu khawatir bosan dengan makanan telur, karena ada banyak cara memasak telur untuk ovo vegetarian.
Anda dapat membuat telur orak-arik, omelet, atau mencampurkannya dengan nasi goreng dan sayuran.
- Pesce-Vegetarian (Peskatari) Awalan "pesce" berasal dari bahasa Italia yang berarti ikan. Selain mengonsumsi produk nabati, jenis diet yang juga disebut peskatarian ini tidak mengonsumsi produk hewani kecuali ikan.
Jenis diet vegetarian ini fokus pada manfaat kesehatan yang dapat diperoleh dari asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan.
Meskipun demikian, beberapa peskatarian masih mengonsumsi telur dan produk susu, sehingga tidak terlalu sulit untuk memenuhi kebutuhan protein.
- Polotarian Selain mendorong prinsip diet berbasis tanaman, polotarian masih memperbolehkan konsumsi makanan yang berasal dari unggas seperti daging ayam, kalkun, dan bebek.
Sebagian polotarian juga masih mengonsumsi telur dan produk susu dalam makanan, tetapi tidak daging merah dan babi.
Jika Anda tertarik untuk mencoba diet vegetarian, Anda dapat mempertimbangkan beberapa jenis di atas.
Jika Anda merasa bingung, selalu konsultasikan dengan ahli gizi. Konsultasi ini dapat membantu Anda mengetahui jenis vegetarian yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
What's Your Reaction?






