Mengenal Diet Puasa atau Intermittent Fasting: Keuntungan dan Panduan

Diet yang membatasi jenis makanan sering kali sulit untuk dijalani karena Anda harus menghindari makanan yang Anda sukai. Jika Anda ingin menjalani diet tanpa harus membatasi kalori, mungkin intermittent fasting atau diet puasa adalah pilihan yang tepat.

Sep 26, 2023 - 21:04
 0  844
Mengenal Diet Puasa atau Intermittent Fasting: Keuntungan dan Panduan

Apa itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting (puasa intermiten) adalah metode mengatur pola makan dengan berpuasa makan selama beberapa waktu tertentu, sambil tetap diperbolehkan minum. Berbeda dengan "diet" yang mengacu pada pengurangan atau pembatasan makanan, intermittent fasting lebih mengatur pola makan Anda.

Diet puasa tidak mengatur makanan apa yang harus dikurangi atau dikonsumsi, melainkan kapan Anda harus makan dan kapan harus berhenti makan atau berpuasa. Metode ini sering menganjurkan puasa makan selama 16 jam, namun waktu puasanya dapat Anda tentukan sendiri.

Manfaat Intermittent Fasting

Berpuasa sebenarnya memiliki peran penting dalam kesehatan, bahkan sudah dikenal sejak lama sebagai cara bertahan hidup. Kebiasaan makan tidak teratur sehari-hari bisa membuat pola makan Anda tidak teratur.

Dengan menerapkan intermittent fasting, Anda dapat membentuk perilaku makan yang lebih sehat. Metode ini melatih tubuh untuk tetap berfungsi dengan baik meskipun tidak mengonsumsi makanan dalam periode tertentu.

Intermittent fasting juga membantu mengendalikan tekanan darah dan kolesterol, karena tubuh membakar lemak secara lebih efisien selama puasa dan membuat hormon insulin lebih sensitif terhadap makanan. Hal ini membantu tubuh melakukan peremajaan dan perbaikan, meningkatkan kebugaran tubuh secara keseluruhan.

Diet puasa juga dapat meningkatkan respons tubuh dalam melawan atau mencegah kerusakan organ.

Bagaimana Cara Melakukan Intermittent Fasting?

Intermittent fasting memiliki berbagai peraturan untuk mengurangi konsumsi makanan. Pada umumnya, metode ini menentukan kapan Anda harus berpuasa selama seminggu. Anda hanya perlu berpuasa makan. Selama periode tersebut, Anda harus mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit atau bahkan tidak makan sama sekali.

Ada beberapa metode populer untuk melakukan intermittent fasting, di antaranya:

  1. Metode 16/8

    Metode ini membagi waktu 16 jam berpuasa dan 8 jam untuk mengonsumsi makanan. Anda bisa makan dari jam 1 siang hingga jam 9 malam, kemudian berpuasa selama 16 jam ke depan.

  2. Eat-Stop-Eat

    Metode ini mengharuskan Anda untuk tidak makan selama 24 jam beberapa hari per minggu. Anda berhenti makan dari waktu makan malam hingga makan malam berikutnya, kemudian berlanjut setelah satu hari berpuasa. Anda dapat memulai metode ini secara bertahap tanpa harus langsung melakukan puasa selama 24 jam.

  3. Diet 5:2

    Diet dilakukan dengan mengurangi jumlah kalori hingga 25% dari jumlah normal, sekitar 500-600 kalori per hari atau setara dengan satu porsi makan. Metode ini dilakukan dua hari per minggu secara tidak berurutan, sementara pada lima hari lainnya Anda masih dapat makan seperti biasa.

Tips Beradaptasi dengan Intermittent Fasting

Selain metode di atas, intermittent fasting dapat dilakukan dengan cara yang sesuai dengan kemampuan Anda. Berikut beberapa tips untuk membantu Anda beradaptasi dengan diet puasa:

  • Minumlah air putih lebih banyak untuk mencegah dehidrasi dan membantu tubuh melewati periode puasa.
  • Hentikan makan saat malam hari, karena waktu tidur dapat membantu Anda melewati waktu tanpa makan.
  • Ubah pola pikir Anda tentang puasa sebagai waktu untuk istirahat tubuh dari makanan, bukan sebagai waktu kelaparan atau kekurangan makanan.
  • Mulailah periode berhenti makan saat Anda sibuk dengan rutinitas, karena lebih mudah untuk mengalihkan perhatian.
  • Gabungkan intermittent fasting dengan aktivitas fisik teratur, baik dengan intensitas sedang atau aktif, dilakukan dalam dua atau tiga kali per minggu.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Metode intermittent fasting bisa membuat Anda merasa lapar dan stres karena belum terbiasa dengan pola makan yang baru. Rasa lapar juga dapat mempengaruhi performa aktivitas jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi selama periode makan.

Efek samping seperti sakit kepala dan perubahan pola tidur mungkin terjadi saat Anda pertama kali mencoba metode ini. Namun, efek samping ini bersifat sementara hingga tubuh beradaptasi.

Meskipun umumnya aman, intermittent fasting tidak cocok untuk orang dengan kondisi medis tertentu. Konsultasikan dengan dokter jika Anda memiliki riwayat diabetes, masalah kadar gula darah, tekanan darah rendah, atau sedang dalam pengobatan, memiliki indeks massa tubuh di bawah normal, riwayat gangguan makan, sedang mencoba hamil, atau sedang hamil atau menyusui.

Ingatlah, makan dengan nutrisi yang cukup dan rutin berolahraga adalah kunci hidup sehat dan mempertahankan berat badan ideal. Jika Anda melakukan intermittent fasting untuk penurunan berat badan, efeknya bisa bervariasi tergantung pada nutrisi dan pola aktivitas yang Anda pilih.

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow